Pages

Minggu, 16 September 2012

Perjalanan Panjang

Suatu hari seorang bijak bermimpi tentang Tuhan. Dalam mimpi itu dikisahkan bahwa Tuhan sedang  ingin mencari tempat bersembunyi dari do’a-do’a dan permintaan semua makhluk yang dibumi, akhirnya Tuhan memanggil para malaikat untuk memberiNya saran. Berbagai saran di ucapkan dengan tawadhu’ oleh para malaikat, mereka menyarankan Tuhan untuk bersembunyi di atas gunung Himalaya, ada juga yang menyarankan untuk bersembunyi di bawah lautan samudera Atlantik. Namun Tuhan tak kunjung puas dengan semua saran dari para malaikat, karena bagi-Nya manusia dengan sangat mudah dapat menemukan Nya di tempat-tempat tersebut.

Akhirnya di panggillah orang bijak menghadap Tuhan untuk memberi saran. Dan orang bijak tersebut berkata “sungguh ada satu tempat yang semua manusia jarang mengunjunginya, Yakni hati manusia sendiri”. Begitulah konon, Tuhan bersemayam di hati sanubari setiap manusia di muka bumi.

Cerita di atas memang hanyalah sekedar cerita mimpi, namun dari cerita tersebut kita dapat mengambil pelajaran. Benarkah hati merupakan tempat yang jarang di kunjungi manusia? Bukankah kemanapun manusia pergi hati tetap terkokoh dan terbawa dalam dirinya sendiri?

Begitulah hati sebagaimana di sabdakan Rasulullah SAW “Sesungguhnya dalam tubuh anak Adam terdapat segumpal daging. Apabila ia baik, baiklah seluruh tubuh, ia adalah hati”.

Hati orang mukmin, memang merupakan arsy-Nya (singgasana Allah SWT), karena Allah bersemayam didalam hati orang mukmin sebagaimana firman Allah dalam hadits Qudsi: “Bumi dan langit Ku tidak akan mampu menampung Aku, tetapi hati hamba Ku yang berimanlah yang dapat menampung Ku”

Menurut Imam Ghozali lafdz qalbu bisa ditetapkan untuk dua arti. Pertama, daging yang terdapat dalam dada sebelah kiri dan didalamnya berisi darah hitam. ia adalah sumber roh dan tempat tinggalnya, yang terdapat juga pada hewan dan orang mati. Kedua, ia adalah bisikan Rabbaniyah Ruhaniyah, bisikan inilah yang mengenal Allah SWT dan memahami apa yang tak dapat dijangkau oleh khayalan dan angan-angan, dan itulah hakikat manusia dan dialah yang diseru. Meski kecil dan berada di diri manusia, nyatanya jarang sekali manusia yang mau mawas diri dan intropeksi dengannya. Rasulullah SAW yang pernah menyarankan agar manusia meminta ‘fatwa’ kepada hati nuraninya sendiri (dalam segala persoalan dan keputusan yang akan diambil) ternyata telah banyak yang mengabaikannya. Buktinya maraknya aksi KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) tak ujung berhenti dan menjadi salah satu bukti terkuatnya, mengapa jika jelas-jelas melanggar negara dan agama tetap di tempuhnya?

Nampaknya persoalan hati (hati nurani) memang suatu yang sangat asing bagi manusia, apalagi di era global dewasa ini. Kini sangat jarang orang yang menggunakan hati nuraninya dalam setiap tindakan dan ucapan. Ia menjadi suatu momok yang ditakuti, sebab jika ia menggunakan hatinya, missal jika akan melakukan KKN tentu akan menyebabkan dada nya terasa sakit karena menanggung tekanan mental dan bathin yang ada pada dirinya sendiri. dan itulah sebabnya ia menjadi kunci dari segala aspek terjang manusia.

Seorang ulama pernah memberikan nasihatnya “jangan lupa, kepemimpinan selalu dimulai dari diri sendiri. karena itu, mulailah melakukan perjalanan ke dalam. Yaitu mulai menyelami hati kita masing-masing dan mendeteksi adanya benih-benih penyakit hati dalam hati kita”

Meski kelihatannya sederhana, namun sebenarnya perjalanan kedalam diri (hati) sangat sulit. Mantan sekjen PBB berkata “perjalanan yang paling panjang dan melelahkan adalah perjalanan masuk dalam diri kita sendiri”.

Sungguh orang yang berhasil masuk dan menyelami hatinya sendiri adalah orang-orang yang beruntung, mereka mensucikan diri mereka, mereka menjaga hati mereka, mereka telah melakukan perjalanan spiritual melalui proses alamiah untuk sampai pada hati nurani mereka, dan bertemu dengan Tuhan nya. Jadilah mereka manusia yang tertuntun dengan baik oleh Tuhan nya dalam melewati fase-fase kehidupan didunia ini. Semoga kebaikan dan berkah selalu terlimpah pada kita semua. Amin . Wallahuaalam bisshowab .

Reference :
-Kontemplasi Islam dan Jawa

cheerz .

0 komentar:

Posting Komentar