Pages

0

Lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya versi asli

Lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya versi asli yang ditemukan di perpustakaan Leiden Belanda (???) 


ANTARA News mencatat temuan lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya versi asli dengan tiga stanza (bait) ditulis dan dilagukan pertamakali WR Supratman pada tahun 1928, namun lagu monumental itu dinyanyikan secara serentak bersamaan dengan deklarasi Kemerdekaan RI oleh Soekarno-Hatta dengan satu stanza.

Selama ini, yang kita ketahui hanya Indonesia Raya dalam satu stanza, nah ini yang tiga stanza yang terekam dalam lagu dan gambaran suasana Indonesia dalam film seluloid asli yang dibuat pada bulan September 1944 (tahun Jepang 2604) dan tersimpan di Belanda, ucap pakar telematika, Roy Suryo, di Jogjakarta (38).

Rekaman video seluloid lagu Indonesia Raya versi asli itu berdurasi 3 menit 49 detik yang diproduksi Chuuoo Sangi-In atau semacam lembaga DPR pada September 1944. Roy mendapat informasi itu dari Urip Darmawan yang merupakan keponakan WR Supratman.

Lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya versi asli dengan tiga stanza adalah

Stanza 1

Indonesia Tanah Airkoe Tanah Toempah Darahkoe
Di sanalah Akoe Berdiri Djadi Pandoe Iboekoe
Indonesia Kebangsaankoe Bangsa Dan Tanah Airkoe
Marilah Kita Berseroe Indonesia Bersatoe

Hidoeplah Tanahkoe Hidoeplah Negrikoe
Bangsakoe Ra'jatkoe Sem'wanja
Bangoenlah Djiwanja Bangoenlah Badannja
Oentoek Indonesia Raja

(Reff Diulang 2 kali, red)
Indonesia Raja Merdeka Merdeka Tanahkoe Negrikoe Jang Koetjinta
Indonesia Raja Merdeka Merdeka Hidoeplah Indonesia Raja

Stanza 2

Indonesia Tanah Jang Moelia Tanah Kita Jang Kaja
Di sanalah Akoe Berdiri Oentoek Slama-Lamanja
Indonesia Tanah Poesaka P'saka Kita Semoenja
Marilah Kita Mendo'a Indonesia Bahagia

Soeboerlah Tanahnja Soeboerlah Djiwanja
Bangsanja Ra'jatnja Sem'wanja
Sadarlah Hatinja Sadarlah Boedinja
Oentoek Indonesia Raja

(Reff Diulang 2 kali, red)
Indonesia Raja Merdeka Merdeka Tanahkoe Negrikoe Jang Koetjinta
Indonesia Raja Merdeka Merdeka Hidoeplah Indonesia Raja

Stanza 3

Indonesia Tanah Jang Seotji Tanah Kita Jang Sakti
Di sanalah Akoe Berdiri 'Njaga Iboe Sedjati
Indonesia Tanah Berseri Tanah Jang Akoe Sajangi
Marilah Kita Berdjandji Indonesia Abadi

S'lamatlah Ra'jatnja S'lamatlah Poetranja
Poelaoenja Laoetnja Sem'wanja
Madjoelah Negrinja Madjoelah Pandoenja
Oentoek Indonesia Raja

(Reff Diulang 2 kali, red)
Indonesia Raja Merdeka Merdeka Tanahkoe Negrikoe Jang Koetjinta
Indonesia Raja Merdeka Merdeka Hidoeplah Indonesia Raja.

Naskah pada koran Sin Po (1928)
Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh WR Supratman dan dikumandangkan pertama kali di muka umum pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 di Jakarta (pada usia 25 tahun), dan disebarluaskan oleh koran Sin Po pada edisi bulan November 1928. Naskah tersebut ditulis oleh WR Supratman dengan Tangga Nada C (natural) dan dengan catatan Djangan Terlaloe Tjepat, sedangkan pada sumber lain telah ditulis oleh WR Supratman pada Tangga Nada G (sesuai kemampuan umum orang menyanyi pada rentang a - e) dan dengan irama Marcia [3], Jos Cleber (1950) menuliskan dengan irama Maestoso con bravura (kecepatan metronome 104).

Aransemen simfoni Jos Cleber (1950)
Secara musikal, lagu ini telah dimuliakan justru oleh orang Belanda (atau Belgia?) bernama Jos Cleber (pada waktu itu ia berusia 34 tahun) yang tutup usia tahun 1999 pada usia 83 tahun. Setelah menerima permintaan Kepala Studio RRI Jakarta Jusuf Ronodipuro pada tahun 1950, Jos Cleber pun menyusun aransemen baru, yang penyempurnaannya ia lakukan setelah juga menerima masukan dari Presiden Soekarno.

Rekaman asli (1950) dan rekam ulang (1997)
Rekaman asli dari Jos Cleber tahun 1950 dari Orkes Cosmopolitan Jakarta, telah dimainkan dan direkam kembali secara digital di Australia tahun 1997 berdasarkan partitur Jos Cleber yang tersimpan di RRI Jakarta, oleh Victoria Philharmonic di bawah pengarahan Addie MS.

Lirik asli (1928)
INDONESIA RAJA

I
Indonesia, tanah airkoe, Tanah toempah darahkoe,
Disanalah akoe berdiri,Mendjaga Pandoe Iboekoe.

Indonesia kebangsaankoe,Kebangsaan tanah airkoe,
Marilah kita berseroe:"Indonesia Bersatoe".

Hidoeplah tanahkoe, Hidoeplah neg'rikoe,
Bangsakoe, djiwakoe, semoea,
Bangoenlah rajatnja,Bangoenlah badannja,Oentoek Indonesia Raja.

II
Indonesia, tanah jang moelia, Tanah kita jang kaja,
Disanalah akoe hidoep, Oentoek s'lama-lamanja.

Indonesia, tanah poesaka, Poesaka kita semoea,
Marilah kita mendoa: "Indonesia Bahagia".

Soeboerlah tanahnja, Soeboerlah djiwanja,
Bangsanja, rajatnja, semoeanja,
Sedarlah hatinja, Sedarlah boedinja, Oentoek Indonesia Raja.

III
Indonesia, tanah jang soetji, Bagi kita disini,
Disanalah kita berdiri, Mendjaga Iboe sedjati.

Indonesia, tanah berseri, Tanah jang terkoetjintai,
Marilah kita berdjandji: "Indonesia Bersatoe"

S'lamatlah rajatnja, S'lamatlah poet'ranja,
Poelaoenja, laoetnja, semoea,
Madjoelah neg'rinja, Madjoelah Pandoenja,
Oentoek Indonesia Raja.

Refrain :

Indones', Indones', Moelia, Moelia,
Tanahkoe, neg'rikoe jang koetjinta.
Indones', Indones',
Moelia, Moelia, Hidoeplah Indonesia Raja.


Lirik resmi (1958)
INDONESIA RAJA

I
Indonesia tanah airku, Tanah tumpah darahku,
Disanalah aku berdiri, Djadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku, Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru, Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku, Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rajatku, sem'wanja,
Bangunlah djiwanja, Bangunlah badannja, Untuk Indonesia Raja.

II
Indonesia, tanah jang mulia, Tanah kita jang kaja,
Disanalah aku berdiri, Untuk s'lama-lamanja.

Indonesia, tanah pusaka, P'saka kita semuanja,
Marilah kita mendoa, Indonesia bahagia.

Suburlah tanahnja, Suburlah djiwanja,
Bangsanja, Rajatnja, sem'wanja, Sadarlah hatinja,
Sadarlah budinja, Untuk Indonesia Raja.

III
Indonesia, tanah jang sutji, Tanah kita jang sakti,
Disanalah aku berdiri, Ndjaga ibu sejati.

Indonesia, tanah berseri, Tanah jang aku sajangi,
Marilah kita berdjandji, Indonesia abadi.

S'lamatlah rakjatnja, S'lamatlah putranja,
Pulaunja, lautnja, sem'wanja,
Madjulah Neg'rinja, Madjulah pandunja, Untuk Indonesia Raja.

Refrain:

Indonesia Raja, Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku jang kutjinta!
Indonesia Raja, Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raja.

0

Wirausaha Di Bidang Teknologi Pertanian (Agrotechnopreneurship) di Kalangan Mahasiswa dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Bangsa

Indonesia merupakan negara agraris dengan keindahan alamnya, mengutip pernyataan seorang filosofi bernama Emha Ainun Najib “sungguh negeri ini adalah penggalan surga, surga seakan-akan pernah bocor dan mencipratkan kekayaan dan keindahannya, dan cipratan keindahannya itu bernama Indonesia”. Pernyataan tersebut mengandung makna yang sangat dalam, yang mengajak kita untuk membuka mata dan berfikir bahwa potensi kekayaan negeri kita sangatlah besar. Salah satu potensi besar tersebut berada di sektor pertanian. Pertanian merupakan jantung kehidupan suatu negeri, tanpa pertanian suatu bangsa tidak akan sejahtera. Namun, potensi besar tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal baik dari kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya kesadaran dan kemampuan bangsa untuk mengembangkan serta mengolah sektor pertanian, sehingga membuka peluang terjadinya infasi produk impor.

Infasi produk impor dapat berdampak positif dan negatif. Dampak positif tersebut antara lain dapat memperluas jaringan kerja sama antar negara dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Namun di sisi lain dampak negatif yang ditimbulkan lebih besar karena dapat menyebabkan ketergantungan bangsa akan produk impor dan membuat masyarakat cenderung untuk memilih produk luar dibanding produk dalam negeri.

Dalam hal ini telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan produk impor, akan tetapi masyarakat luas belum dapat merasakan hasil nyata dari upaya tersebut. Hal ini berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat pada pemerintah, sehingga harapan masyarakat bertumpu pada pemuda sebagai aset penerus bangsa. Pemuda merupakan generasi baru yang akan membawa Indonesia di masa yang akan datang. Peran pemuda menjadi penting mengingat mereka mempunyai segala persayaratan yang diharapkan bangsa yaitu niat yang tulus, pemikiran yang idealis, fisik yang kuat, dan semangat yang tinggi.

Namun, dewasa ini minat pemuda akan pertanian masih kurang karena asumsi terhadap pertanian yang identik dengan masyarakat kalangan bawah dan prospek kerja sempit. Pemuda lebih cenderung melanjutkan studi dibidang yang trend saat ini seperti teknologi, bukan bidang yang menjadi kebutuhan pokok bangsa yaitu pertanian. Sebenarnya pilihan tersebut bukanlah suatu hal yang salah, namun tujuannya itu belum mengarah kepada pengembangan potensi yang dimiliki negara kita yaitu dibidang pertanian. Maka dari itu untuk menciptakan suatu negara yang besar, bidang teknologi dan pertanian harus berjalan searah dan saling berkesinambungan. Dengan teknologi berbasis pertanian akan dihasilkan produk-produk inovasi bidang pertanian yang dapat menjadi benteng dari infasi produk impor.

Pengembangan teknologi pertanian diharapkan selain untuk menciptakan inovasi baru dapat mendukung skill pemuda dalam berwirausaha atau biasa disebut agrotechnopreneurship. Untuk lebih lanjut, pengembangan teknologi pertanian tidak hanya untuk keuntungan finansial rumah produksi akan tetapi diharapkan dapat merangkul petani untuk ikut terlibat dalam usaha tersebut. Karena pada kenyataannya, meskipun telah banyak lembaga penelitian yang menemukan inovasi baru di bidang pertanian, hasil dan ilmu dari penelitian tidak tersosialisasikan kepada masyarakat petani justru kepada perusahaan besar. Sehingga perusahaan yang mengelola menjadi lebih maju, dan petani tetap tertinggal bahkan dapat berdampak pada penyempitan lahan sawah akibat dibangunnya perusahaan-perusahaan baru. Dengan keterlibatan petani tersebut diharapkan kesejahteraan petani dapat meningkat. Mahasiswa peduli petanian melalui agrotechnopreneurshi, mensejahterakan petani, memenuhi kebutuhan mandiri, dan jayalah Indonesia.

Dibuat untuk syarat mengikuti lomba cerdas cermat di asrama TPB IPB .
Lum'atul F, Dyah Priandini dan NurFadillah .


0

Memaknai Kearifan Lokal



Begitu banyak isu baik kebangsaan sampai kemasyarakatan yang mengangkat sebuah solusi kearifan local. Dimana semuanya berlomba-lomba menguak potensi yang ada didalam dari bangsa Indonesia baik dari hasil bumi sampai keanekaragaman budaya. Eufurio itu rupanya begitu banyak dilihat dimedia cetak, media lektronik bahkan disetiap lomba tulis menulis berlabel kearifan lokal.
Namun apa sejatinya kearifan local itu?
 Dalam pengertian kamus, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata: kearifan (wisdom) dan lokal (local). Dalam Kamus Inggris Indonesia John M. Echols dan Hassan Syadily, local berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan. Secara umum maka local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Dari penjelasan di atas, maka kearifan local merupakan “nilai-nilai“ yang harus selalu kita junjung dimanapun berada. Nilai entitas dan budayalah yang berharga  dan dijunjung dengan baik dalam menyikapi permalahan dimasyarakat. Karena Kedikdayaan suatu bangsa adalah disaat bangsa itu dapat memajukan "budaya dan tradisinya" dengan baik, dan Keterpurukan suatu bangsa adalah disaat bangsa itu selalu bangga mengikuti trend bangsa lain.
Sedikit kembali pada artikel “Cintailah bahasa ibu kita” bahwa itulah sekelumit fakta dimana anak negeri ini lebih bangga menjadi orang lain dari pada dirinya sendiri. Sehingga dalam penyelesaian problem yang ada dimasyarakat maupun dinegeri ini tidak menemukan solusi yang kongkrit terkadang malah seolah-olah menyelamatkan negeri namun sejatinya menghancurkan negeri ini.
Betapa bahwa nenek moyang bangsa ini telah mengajarkan kita tentang indahnya toleransi, indahnya saling gotong royong, indahnya saling memberi yang dewasa ini kita sudah jarang menjumpainya terutama dikota besar. Maka dari itu jika kita ingin tau wajah kekayaan budaya, tradisi, dan kesederhanaan berpikir orang Indonesia yang sebenarnya janganlah engkau melihat pola pikir kehidupan perkotaan namun lihatlah masyarakat pedesaan yang begitu damai nan indah. Seperti contoh: dulu sering kita jumpai didepan rumah masyarakat jawa itu terdapat “kendi” yang terbuat dari tanah liat yang berisi air dan itu biasanya untuk orang lain kebetulan lewat yang kehausan dimana orang tersebut bisa mengambil air minum tersebut untuk pelepas dahaga.
Maknanya adalah mungkin kita sering mendengarkan kata-kata orang jawa “hidup ini cuman mamper ngombe” dan nenek moyang kita mengingatkan lewat kendi dari tanah yang berisi air itu yaitu menjadi “tanah air” sehingga setiap kali minum kita diingatkan untuk hiduplah yang bermanfaat karena hidup ini hanyalah mampir minum dan kita disuruh unutk cinta tanah air. Namun saat ini semua itu sekarang dijumapai karena akahir-akhir ini pola pikir masyarakat pedesaan juga sudah mulai diracuni dengan pola pikir yang berlebihan, suka mengkritik,egoisme dsb.
Sehingga memang kita sudah seharusnya kembali hidup dengan berkepribadian dan mempunyai pola pikir seperti orang dulu yang benar-benar tau tentang filosofi hidup yang sesungguhnya. Karena dalam puisinya pak zawawi imron (penyair emas) mengatakan “maka nikmat Allah yang manakah yang engakau dustakan, kita lahir di Indonesia minum air Indonesia menjadi darah kita, kita makan beras dan buah-buahan Indonesia menjadi daging kita, kita bersujud diatas bumi Indonesia, bumi Indonesia adalah sajadah kita, dan bila sudah tiba saatnya kita mati, kita semua akan dipeluk olek pelukan bumi Indonesia.  
Sehingga, Jika engkau menemukan siapa dirimu maka kebangkitmu menjadi jelas masalahnya kalau engkau belum tau engkau ayam, engkau bangkit bukan dengan berkokok. dan klo engkau belumtau engkau anjing maka ketika engkau bangkit tidak dengan menggonggong. aku berharab engkau (bangsa indonesia) bangkit dengan cara dan budaya Indonesia.

Cah "Kampung",  6 November 2012

0

Cerita Idul Adha 1433 H

Merayakan lebaran idul adha tidak di kota kelahiran merupakan pengalaman baru bagiku. Biasanya kita sekeluarga sholat bersama di masjid yang berbeda-beda setiap tahunnya, mulai dari desa sendiri di Kwaron, Kediri, Mojoagung, Malang, Surabaya dan yang paling membuat rindu adalah saat sholat hari raya di masjid ponpes Tebuireng. Nuansa hangat, ceria dan bahagia selalu menemani ikatan kebersamaan kami. Jajanan-jajanan dan makanan khas lebaran pun gak pernah ketinggalan setiap tahunnya. Kemudian biasanya setelah sholat dan bersalaman, orangtua akan membagi amplop kepadaku dan saudara-saudaraku, hahaha ini ni yang paling ditunggu. Menjelang sang matahari merajai separuh bumi, biasanya mas-mas di belakang rumah mulai nyiapin kambing yang akan disembelih, kalau dulu nyembelih kambingnya masih di belakang rumah. Saat  itu aku masih kecil dan takut sama darah, jadi aku cuman bisa lihat proses penyembelihan di jendela belakang rumah, baru deh kalau sudah jadi daging ikut gabung. hehe. Tapi akhir-akhir ini sudah jarang nyembelih sendiri karena sudah banyak jasa penyembelihan yang lebih praktis. Menjelang sore, masakan dari daging kambing biasanya sudah mulai masak dan siap disajikan, keluarga besar, saudara-saudara akan berkumpul untuk makan bersama, bercerita, dan menikmati indahnya hari raya kita.

Sayangnya tahun ini aku tidak merasakan suasana tersebut, tahun ini tahun pertamaku di Bogor yang insyaAllah untuk 4 tahun kedepan. Rasa sedih dan kerinduan akan kampung halaman menyelimutiku sejak beberapa hari sebelum idul adha. Teman-temanku yang rumahnya masih di sekitar Jabodetabek pulang untuk merayakan idul adha bersama keluarga mereka, dulu walaupun aku juga mondok 5 tahun tapi setiap idul adha pasti masih ada kesempatan untuk pulang, tapi sekarang tidak, baru kerasa kalau ternyata Bogor Jombang itu jauh, hiks hiks.

Alhamdulillah masih ada beberapa temanku yang tidak pulang, tanggal 26 Oktober jam 06.00 WIB kita berangkat bersama ke pelataran GWW untuk melaksakanan sholat idul adha bersama. Rasa rindu kampung halaman masih tidak mau lepas dari benakku. Seusai sholat, aku melihat sekeliling, melihat wajah teman-teman yang juga tidak pulang, mereka tetap ceria, mereka tetap tersenyum, jadi kenapa aku harus sedih? aku kan gak sendiri disini, aku bersama mereka disini, yang akan menjadi keluarga kecil baruku, seperti dulu saat di IPA3, Season's house, dan di Darulfalah mereka semua keluarga kecilku. Lagipula ini pilihanku mencari ilmu di Jawa Barat, jadi aku harus bisa dewasa dalam menyikapi apapun keadaannya. 

Seusai sholat, ada khutbah dari salah satu dosen IPB, bertema tentang keteladan Nabi Ibrahim dan Nabi ismail dalam bertauhid, Begitu besar cobaan yang diterima Nabi Ibrahim, dari mulai Nabi Ibrahim remaja dan perjalannnya mencari Tuhan, sampai akhirnya meyakini bahwa Tuhan semesta alam dan yang Maha Esa adalah Allah SWT, lalu dihadapkan pada kaumnya yang durhaka dan penyembah berhala, dibakar dengan api namun kuasa Allah tiada yang bisa menanding dengan mukjizatNya yang diberikan pada Ibrahim sehingga tidak bisa terbakar dan merasa panas. Nabi Ibrahim juga diberi cobaan dengan tidak diberi keturunan, sampai saat diberi keturunan kebahagiaan itu pun diuji melalui perintah dalam mimpi, yakni perintah dari Allah untuk menyembelih putranya tersebut. Dengan ketauhidan dan ketaqwaan yang kokoh Nabi Ibrahim mengikhlaskan putranya Nabi Ismail untuk disembelihnya, luar biasa saat Nabi Ismail pun tidak keberatan dan ikhlas kalau memang itu adalah perintah Allah. Sebelum pisau mengenai Nabi Ismail, Allah mengangkatnya terlebih dahulu, dan digantikannya dengan seekor domba yang gemuk dan sehat. Subhanallah, Allah Maha Kuasa yang merajai seluruh alam semesta beserta isinya.

Cobaan Nabi terdahulu lebih hebat dari cobaan umat sekarang, masih pantaskah kita mengeluh dan mengabaikan kenikmatan karena telah buta oleh cobaan yang sebenarnya sangat kecil. 

Sebelum pulang, aku melihat anak kecil yang kira-kira berumur 4 tahun, parasnya tampak cantik dengan baluran krudung birunya, namun sayang ternyata dia authis, gerakan tubuhnya terbatas, bicaranya pun terbata-bata. Dia bermain dengan teman sebayanya yang normal. Kasihan dia, masih kecil dan belum menyadari bahwa dirinya beda dengan kebanyakan anak seusianya yang lain, apa yang akan dilakukannya dengan keadaan demikian setelah besok beranjak dewasa? bagaimana rasanya saat dia mulai tersadar akan kondisinya? bagaimana dengan ibunya yang telah melahirkannya? ayahnya, saudaranya apa yang mereka fikirkan? aku semakin tersentuh tiap melihatnya tertawa dan tersenyum. Aku harus lebih bersyukur dengan apa yang sudah aku punya sekarang, saat sedih ingat apa yang telah Dia anugerahkan padaku, saat senang ingat bahwa sebenarnya hal itu bukanlah karena diriku, tapi karena kehendakNya. Dan semua yang aku punya ini bukanlah sebenarnya milikku, semua ini hanya titipan . Yaampun pikiranku jadi kemana-mana nih :'(

Kembali ke suasana lebaran baru ku . Besoknya di asrama diadakan acara sembelihan 9 ekor kambing dan 2 ekor sapi, daging mentah dibagi rata di setiap lorong di semua gedung asrama putra dan putri. Semakin menambah keseruan karena kita sendiri yang menyiapkan semua bahan dan alat untuk membuat sate. Dari sore sampai malam kita selorong bersama menyiapkan keperluan untuk memasak, pukul 18.30 kita mulai membakar sate bersama di depan asrama, ramai sekali. Alhamdulillah yah idul adha ini ada cerita baru yang kedepannya pasti akan lebih indah .

oiya , aku jadi ingat kata mas Zimam yang paling kuuueeren dewe, hehee . katanya "Perjalanan masih panjang nduk" . 
Yaya , memang perjalanan masih panjang vit , tetep semangat ya , tata hati untuk terus mencari dan memberi yang terbaik ^_^


Sekian cerita hari bahagia ku saat lebaran Idul Adha di Asrama .


27 Oktober 2012






0

Bahasa Ibu Lebih Baik

Polemik lunturnya kecintaan bangsa pada bahasa ibu menjadi topik yang sedang hangat dibicarakan sekarang. Padahal bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sangat baik dengan tatanan struktural yang runtun dan jelas. Di Australia, bahasa Indonesia dijadikan sebagai kurikulum nasional bersifat pilihan dengan peringkat atas ketiga setelah bahasa Jepang dan Perancis, dengan peminat yang terus meningkat tiap tahunnya.

Namun, berita terbaru yang dikutip dari koran kompas menyatakan bahwa peminat Bahasa Indonesia di Australia menurun belakangan tahun ini, yakni sebanyak 10.000 siswa dari TK hingga SMA yang memutuskan keluar dari kelas Bahasa Indonesia. Di universitas, peminat bahasa Indonesia turun 37 persen dibandingkan 10 tahun lalu. Penurunan tersebut disebabkan karena di Indonesia sendiri penggunaan bahasa Indonesia menjadi tidak begitu penting dan lebih marak menggunakan bahasa Asing.  Selain Australia, bahasa Indonesia juga dipelajari banyak warga dari Jepang, Korea, China, Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Inggris, Meksiko, Italia, dan Uzbekistan.

Sebenarnya ada dua indikator yang menyebabkan melemahnya minat bangsa pada bahasa Indonesia yang dilihat dari faktor eksternal dan internal. Yang pertama adalah faktor eksternal. Seiring dengan maraknya globalisasi, bukan hal tabuh lagi apabila mulai banyak tren dan budaya luar yang masuk ke bangsa kita, termasuk bahasa yang merupakan komponen penting dalam suatu hubungan komunikasi sosial. Bahasa asing terutama bahasa Inggris di Indonesia menjadi bahasa yang sepertinya wajib untuk dikuasai agar tidak ketinggalan jaman, hal ini dapat dilihat dari menjamurnya kursus bahasa Inggris dengan tarif yang sangat mahal. Persaingan ataupun kebutuhan untuk mengusai bahasa Inggris memang merupakan hal positif, namun di sisi lain juga berdampak pada kurangnya minat pada bahasa sendiri.

Selain itu, Kita bisa juga melihat dari hasil Ujian Akhir Nasional, Ujian Masuk Perguruan Tinggi dan lain-lain, dimana rata-rata nilai bahasa Inggris lebih baik daripada nilai bahasa Indonesia. Pemerintah bukanya tinggal diam atas masalah tersebut, Kemendikbud sendiri pada minggu lalu telah mengelurkan aturan ditiadakannya mata pelajaran bahasa asing untuk anak didik sampai kelas 5 SD, namun aturan tersebut menimbulkan banyak kritikan, akhirnya diputuskan menganjurkan dengan tidak mewajibkan aturan tersebut.
Tidak jauh-jauh, di kampus saya sendiri beberapa waktu lalu telah diadakan test toefl untuk mengukur kemampuan mahasiswa, dimana mahasiswa yang mendapat skor baik dibebaskan untuk tidak mengikuti tatap muka kuliah m.a Inggris. Pertanyaan yang mendasar adalah “mengapa harus bahasa Inggris dan tidak bahasa Indonesia yang pertama diujikan?”

Faktor yang kedua adalah internal, dimana faktor internal ini memiliki pengaruh yang sangat besar pada tergerusnya minat bangsa pada bahasa Indonesia. Menurut pengamat, penyebab rendahnya nilai bahasa indonesia daripada bahasa Inggris adalah pengajaran yang dilakukan di sekolah cenderung bersifat komunikatif daripada struktural. Pendekatan cara ajar yang komunikatif dipakai karena lebih menyenangkan dan mudah ditangkap oleh siswa. Pendekatan tersebut memang baik namun belum sepenuhnya benar karena yang disajikan saat ujian adalah soal bahasa Indonesia dalam konsep struktural. Pendekatan komuniatif membuat siswa membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk memahami konsep struktur dari bahasa Indonesia sendiri. Dari sini sebenarnya ada dua hal yang perlu diperbaiki, yaitu cara pengajaran yang perlu dievaluasi dan materi uji yang harus lebih disesuaikan.

Selain itu, kebiasaan mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing secara tidak langsung membuat kebiasaan baru dan kosakata baru di masyarakat. Hal tersebut dapat ditemui diberbagai kalimat pidato, ceramah dan ucapan para tokoh ataupun artis yang akhirnya ditiru oleh masyarakat. Penyisipan kata dalam bahasa asing tersebut dianggap lebih menarik dan lebih berbobot daripada kata dalam bahasa Indonesia yang sebenarnya lebih jelas.

Tidak hanya penyisipan kata asing , penciptaan kata-kata baru yang dianggap merusak tatanan bahasa Indonesia juga terjadi di kalangan ramaja, kata-kata baru tersebut biasa disebut sebagai kata ‘alay’. Parahnya anggapan buruk tentang bahasa alay tidak hanya terjadi di dalam negeri, bahkan di luar negeri mereka faham tentang arti alay di Indonesia. Hal tersebut dapat diketahui dari banyaknya pernyataan negatif yang mereka kicaukan di jejaring sosial Twitter.

Tentu saja, permasalahan bahasa tersebut tidak boleh dibiarkan. Kita sebagai generasi Pelurus harus memikirkan cara-cara yang tepat untuk kembali menumbuhkan minat dan kecintaan bangsa pada bahasa Indonesia. Seperti mulai membiasakan menggunakan bahasa Indonesia untuk istilah-istilah asing yang biasa digunakan baik di media maupun keseharian, memikirkan cara pengajaran yang tepat sasaran dan mencakup dua aspek penting yaitu komunikatif dan struktural, menciptakan permainan eduktif untuk peserta didik tingkat SD agar tertanam kecintaan pada bahasa Indonsesia sejak dini, dan yang mendasar adalah dengan mulai mengajak kerabat dan orang-orang yang di sekeliling kita untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Semoga permasalahan tersebut dapat segera dicari solusinya, agar slogan yang diciptakan pada pahlawan dulu tentang ‘bertumpah darah satu dan berbahasa satu bahasa Indonesia’ tidak terkubur oleh kebiasan masyarakat modern Indonesia saat ini dan lebih jauh agar tidak sampai terjadi masalah krisis identitas yang seperti terjadi di negeri tetangga.

Memang kita juga tidak harus meningggalkan bahasa asing mengingat globalisasi yang tak bisa dihindari dalam dua dekade ini, hubungan antar negara, perdagangan juga perlu bagi kemajuan bangsa kita. Namun hal terpenting yang harus diingat adalah tidak meninggalkan dan tetap mencintai bahasa kita sendiri yaitu bahasa Indonesia. Kita juga pasti bisa maju dengan konsisten dan menguatkan karakter bahasa kita, sehingga kita tidak hanya menjadi pengikut namun juga diikuti seperti yang sudah terjadi di beberapa negara yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai Prodi di Universitasnya.

Saya jadi ingat kutipan “kuasai bahasa asing dengan tetap cintai bahasa sendiri”.
Mari tetap semangat dengan mencintai dan memajukan bangsa ^_^

I LOVE INDONESIA –

1 November 2012 / A3-391
Lum’atul Fitria

0

Kemana perginya budaya malu kita ?

Dewasa ini korupsi bukanlah menjadi suatu kejahatan yang luar biasa, namun sudah menjadi kejatahan yang lumrah. Pihak terkait dengan mudahnya dapat menitipkan pejabat pejabatnya untuk memanen uang rakyat di gudang politik, saling melindungi dan saling berbagai atas nama partai. Korupsi bukan lagi menjadi kejahatan karena kurangnya kesejahteraan pelakunya, tapi lebih karena ketamakan pelakunya.

Pengkaderan koruptor di Indonesia dapat dikatakan berjalan dengan sukses. Oknum yang sebelumnya tidak berniat untuk melakukan korupsi, melihat keadaan sekitar yang sudah akrab dengan korupsi dan ajakan menjanjikan para senior koruptor, menjadikannya tak pikir panjang untuk ikut melakukan kejahatan tersebut. Sehingga korupsi sudah menjadi bagian dari sistem yang sangat terstruktur dikalangan para pejabat.

Di indonesia, korupsi bahkan dapat dianggap sebagai tolak ukur kemapaman seseoarang. Sungguh ironis saat seorang mantan koruptorpun dengan mudah dapat duduk kembali dikursi jabatannya. Kemudian membagikan hasil korupsinya kepada rakyat untuk mengembalikan citranya. Pertanyaannya dimana letak budaya malu di negeri kita ini? padahal di Jepang dan Korea ada seorang mantan presiden dan perdana menteri yang bunuh diri karena beban rasa malunya akibat tindak korupsi yang telah dilakukannya.

Budaya malu dengan cepat mulai terkikis di negeri kita ini, tidak lain karena kelumrahan tindak kejahatan itu sendiri. Pejabat pemerintah yang harusnya melayani masyarakat, justru sibuk dengan berbagai taktik licik yang berujung pada kasus pidana mereka sendiri. Akhirnya masyarakat terabaikan tanpa daya, bahkan untuk sekedar menuntut hak-haknya yang telah lama hilang.

Budaya malu mempunyai peran yang besar untuk mencegah praktik korupsi. Dengan Budaya malu, dapat mempengaruhi si pelaku yang akan melakukan tindak korupsi, mengurungkan kembali niatnya tersebut. Karena dia akan berfikir panjang tentang dampak bagi diri dan keluargya, mengenai beban malu (sosial) serta hukuman yang akan diterimanya. Selain itu, dia akan merasa aneh dan takut karena melihat keadaan sekitar yang bersih tak bercela, serta tak adanya sejawat yang dapat membantunya. Budaya malu secara tak langsung merupakan penggalian kembali nilai-nilai moral dan nurani manusia yang telah tergerus oleh kebiasan buruk yang dilakukan secara bersama.

Kasus korupsi sebenarnya tak hanya terjadi di bangku pejabat pemerintahan, namun banyak pula dilingkungan sekitar kita. Seperti di Kelurahan saat kita akan membuat KTP, Kepolisian setempat saat akan membuat SIM, dijalan saat kita terkena tilang, urusan tanah dan lain sebagainya. Maka untuk mengatasinya, budaya malu harus dimulai dari masyarakat dan didukung oleh pemerintah setempat. Karena menurut logika, suatu perubahan besar tak akan terjadi dengan mudahnya tanpa dimulai dari perubahan yang kecil. 

Kita boleh kecewa melihat para wakil kita disana, namun yang terpenting adalah penanaman karakter pada jati diri bangsa sendiri. Yakni dengan mulai menanamkan budaya malu secara menyeluruh, baik kepada masyarakat dewasa maupun yang terpenting adalah pada generasi pelajar. Karena generasi pelajar inilah yang akan memegang dan menggerakkan Indonesia akan datang.

Apabila budaya malu sudah tertanam di diri masyarakat, maka kasus kasus korupsi “kecil”  disekitar kita akan menjadi suatu hal yang sangat tabu dan terkesan menjadi kejahatan luarbiasa . Kemudian secara perlahan dan pasti akan mempengaruhi bangku jabatan yang lebih tinggi. Didukung dengan semangat antikorupsi yang dibawa para generasi muda dengan niat dan idealisme yang murni untuk pengabdian pada bangsa dan negara. Dengan demikian, harapan semua rakyat akan indonesia sejahtera tanpa korupsi dapat tercapai. 

Semoga bermanfaat. Jangan lupa Tetap katakan TIDAK untuk korupsi !


Asrama TPB IPB A3 391 - 23.15 WIB
Lum'atul Fitria







0

Info lomba essay bulan Oktober 2012

1. LOMBA ESAI NASIONAL 2012 MP3 FIP UM
Tema " PEMUDA SEBAGAI DRIVER FUTURITAS BANGSA"
Penerimaan Karya esai: 1 - 13 Oktober 2012
www.mp3fip.um.ac.id

2. LOMBA ESAI KRITIS MAHASISWA TINGKAT NASIONAL 2012 BY BEM UNAIR
Deadline penerimaan: 10 Oktober 2012
http://bem.unair.ac.id/2012/08/15/bem-unair-2012-presentlomba-essay-kritis-mahasiswa-tingkat-nasional/

3. LOMBA ESAI dan WORKSHOP VIADUCT PRESS FH ATMA JAYA JAKARTA
Penerimaan Karya: 15 September 2012– 21 Oktober 2012
TEMA : “Pemuda di Garis Depan”

4. Lomba Karya Cipta Teknologi Nasional EIA 2012
Tema  “Rekayasa untuk Membangun Bangsa”.
Pendaftaran : 30 Juli – 5 oktober 2012
Batas Pengumpulan Proposal : 5 Oktober 2012
www.efest2012.wordpress.com

0

Catatan Dahlan Iskan


Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS
Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR
Jika setiap doa kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR.

Seorang yang dekat dengan Tuhan, bukan berarti tidak ada air mata
Seorang yang taat pada Tuhan, bukan berarti tidak ada kekurangan
Seorang yang tekun berdoa, bukan berarti tidak ada masa sulit
Biarlah Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena Dia tahu yang tepat untuk memberikan yang terbaik.

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN
Ketika hatimu terluka sangat dalam.., maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN
Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAHAN HATI.

Tetap semangat...Tetap sabar....Tetap tersenyum...! Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN.

TUHAN menaruhmu di "tempatmu" yang sekarang, bukan karena "KEBETULAN".
Orang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan
MEREKA dibentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA.
______

(Disadur dari Buku "Sepatu Dahlan")

0

PARTISIPASI PELAJAR DALAM UPAYA MENGHAPUS KORUPSI

Korupsi. Sepatah kata yang tidak pernah diharap oleh siapapun. Sebuah praktik kerakusan yang bertahta diatas derita rakyatnya. Indonesia sendiri menurut Failed State Index 2012 menempati peringkat negara terkorupsi nomor 100 dari 182 negara, dan hanya berbeda 82 dari negara paling korup yaitu Somalia. Korupsi di negeri ini sepertinya bukan suatu yang asing lagi, 32 tahun dibawah kepemimpinan Soeharto membuka berbagai paradigma kewajaran bagi kalangan tertentu untuk melakukan tindakan rakus tersebut. Fakta bahwa korupsi sudah sedemikian sistemik tidak terbantahkan lagi, praktek korupsi terjadi di setiap detik di lingkungan sekitar kita,  mulai dari pengurusan akta kelahiran hingga pengurusan tanah kuburan, dari sektor yang berkaitan dengan pendidikan hingga masalah kesehatan, dari mulai pedagang kaki lima hingga promosi jabatan untuk menduduki posisi tertentu di bangku pemerintahan.

Pemerintahan Indonesia telah lama mengibarkan bendera perang melawan para koruptor,  namun upaya-upaya tersebut masih sebatas pencitraan politik semata. Pihak-pihak penegak hukum (Polisi, Jaksa, Hakim) yang seharusnya menjadi benteng negara untuk melawan  koruptor justru berperan menjadi bagian didalamnya, bahkan pelaku dalam kasus korupsi. Sehingga muncullah KPK (Komisi pemberantasan Korupsi), sebagai pawang untuk menangkap dan mengadili para koruptor di negeri ini. Kinerja KPK  bagai seorang pahlawan yang menumpas berbagai kejahatan finansial yang dilakukan oleh para pejabat-pejabat di negeri ini.

Selain itu, peran dari masyarakat khususnya para pelajar dan pemuda juga sangat penting untuk dilibatkan dalam proses pemberantasan korupsi. Hal tersebut disebabkan tingginya kesadaran kelompok pemuda dan pelajar terhadap realitas sosial yang terjadi. Dalam sejarah nasional tidak ada gerak perubahan yang tidak dimotori pemuda dan pelajar dalam perubahannya. Berawal dari pergerakan Budi Oetomo pada 1908 yang dipelopori mahasiswa kedokteran STOVIA,  selanjutnya gerakan Sumpah Pemuda (1928) sebagai kelahiran bangsa Indonesia; Proklamasi Kemerdekaan (1945) sebagai kelahiran negara Indonesia; sampai Gerakan Reformasi (1998) sebagai perjuangan mengembalikan kehormatan bangsa, dan semua itu adalah bentuk partisipasi pemuda yang umum dikenal dalam mengawal bangsa ini.

Pemuda merupakan aset yang memiliki segala syarat untuk membawa Indonesia menuju gerbang perubahan. Fisik yang kuat, otak yang cerdas, niat yang tulus, budi luhur dan yang tepenting adalah idealisme murni yang menjadi kelebihan yang dimiliki kaum muda. Keterlibatan pemuda untuk ikut memberantas korupsi sangat penting, untuk mewujudkan pemerintah yang bersih dimasa kini sampai masa mendatang. jika semua pihak punya kesadaran kolektif tentang pentingnya mencegah korupsi, penulis optimis bahwa Indonesia akan bisa bebas korupsi, untuk mari kita berbuat, berbenah dan turut aktif dalam upaya perbaikan bangsa. Kalau kita bersatu kita pasti bisa memberantas korupsi, seberapa besar niat dan keseriusan kita untuk mengakhiri korupsi bukan hanya meberantasnya. Karena jika hanya memberantas masih ada kemungkinan munculnya bibit-bibit baru bagi pelaku korupsi namun jika mengakhiri tindak pidana korupsi, maka disaat itu pula  korupsi akan berakhir dinegara kita tercinta ini, Indonesia.

Pemuda harus segera mengambil langkah paling utama, yakni pencegehan, dan pengawasan. Namun, sebelumnya, para pemuda hendaknya memperbaiki kinerja diri sendiri, bercermin pada realitas yang terjadi pada dirinya baru kemudian pada lingkungannya.

Pemuda dapat mengawali aksi pencegahan dan pemberantasan terhadap aksi korupsi melalui mekanisme sebagai berikut:

Zero tolerance terhadap korupsi,, merupakan komitmen untuk menolak adanya korupsi yang sudah harus di tanamkan sejak dini dalam jiwa pemuda. Menilik pribadi pada dirinya sendiri, menghindari hal-hal yang dapat menjerumuskan kemurniaan hakikat pemuda bangsa dengan menjadikan korupsi sebagai musuh utama yang harus di putuskan akarnya. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya nyata disekolah misalnya dalam OSIS harus mulai dibuat departemen anti korupsi,  kegiatan kemasyarakatan dan kepemudaan juga harus tetap diarahkan pada upaya-upaya pengawasan, dan pencegahan korupsi.

Membuat organisasi anti korupsi. Bagi pelajar membuat organisasi anti korupsi sebagai kegiatan ekstrakulikuler di sekolah dan kampus merupakan salah satu terobosan dalam pencegahan korupsi sejak dini.  Selain dapat membekali para pelajar di luar kurikulum pendidikan, dapat mencetak sebuah organisasi yang kritis dan dinamis.

Individu pun dapat berperan melakukan pengawasan dan pelaporan, Pemuda dapat membantu KPK dengan memantau kecurangan yang terjadi sekitar di masyarakat meskipun itu berawal dari hal sekecil apapun. Seperti contohnya, pembuatan SIM. Masyarakat cenderung memilih untuk mendapatkan SIM dengan cara yang instan dengan rela mengeluarkan biaya berapapun, saat pengendara melanggar dan mendapat tilang, pengendara lebih memilih jalan cepat dengan mengatasnamakan rupiah sebagai jalan keluar. Dari sini,pemuda dapat mengambil peran menjadi teladan dan polopor  memasarakatkan gerakan anti “suap” dan menegakkan budaya “malu” untuk menyuap

Berjejaring dan membangun gerakan. Keterlibatan pemuda dalam pemberantasan KPK salah satunya dapat diwujudkan dengan membuat jejaring dibawah slogan antikorupsi baik dengan sesama pemuda maupun dengan lembaha-lembaga tinggi negara. Dengan tujuan dapat memberantas bahkan mengakhirinya secara meluas dan merata. KPK sendiri sudah membuat wacana yang mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, dan disinilah saatnya untuk para pemuda berperan. KPK juga telah menyediakan sebuah naungan atau wadah untuk masyarakat sebagai bentuk komunikasi antara pihak masyarakat sebagai pelapor dan pihak KPK sebagai pihak yang menindaklanjuti apabila memang terbukti kebenaran kasus tersebut.

Demikian beberapa poin yang diharap dapat diterapkkan secara penuh di lingkungan sekitar, karena sebuah harapan tidak akan terwujud tanpa adanya kemauan dan tindakan langsung. Keterlibatan pemuda dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi merupakan langkah-langkah yang konkret mengingat tingginya idealisme yang dimiliki kaum pemuda dan tidak dimiliki oleh generasi tua. Dengan mengedapankan tidak toleran pada korupsi dan membuat organisasi pergerakan antikorupsi yang kuat dengan disertai jejaring yang luas diharapkan dapat memberi secercah harapan bagi bangsa Indonesia akan terwujudnya impian menuju gerbang kesejahteraan di Indonesia di masa kini dan masa yang akan datang.

sebenarnya essay ini vita buat untuk mengikuti lomba essay politik maret 2012 lalu di UB, namun berhubung tertunda akhirnya sekarang di revisi untuk memenuhi persyaratan forces deh . hehehe

Cheerz 

0

Perjalanan Panjang

Suatu hari seorang bijak bermimpi tentang Tuhan. Dalam mimpi itu dikisahkan bahwa Tuhan sedang  ingin mencari tempat bersembunyi dari do’a-do’a dan permintaan semua makhluk yang dibumi, akhirnya Tuhan memanggil para malaikat untuk memberiNya saran. Berbagai saran di ucapkan dengan tawadhu’ oleh para malaikat, mereka menyarankan Tuhan untuk bersembunyi di atas gunung Himalaya, ada juga yang menyarankan untuk bersembunyi di bawah lautan samudera Atlantik. Namun Tuhan tak kunjung puas dengan semua saran dari para malaikat, karena bagi-Nya manusia dengan sangat mudah dapat menemukan Nya di tempat-tempat tersebut.

Akhirnya di panggillah orang bijak menghadap Tuhan untuk memberi saran. Dan orang bijak tersebut berkata “sungguh ada satu tempat yang semua manusia jarang mengunjunginya, Yakni hati manusia sendiri”. Begitulah konon, Tuhan bersemayam di hati sanubari setiap manusia di muka bumi.

Cerita di atas memang hanyalah sekedar cerita mimpi, namun dari cerita tersebut kita dapat mengambil pelajaran. Benarkah hati merupakan tempat yang jarang di kunjungi manusia? Bukankah kemanapun manusia pergi hati tetap terkokoh dan terbawa dalam dirinya sendiri?

Begitulah hati sebagaimana di sabdakan Rasulullah SAW “Sesungguhnya dalam tubuh anak Adam terdapat segumpal daging. Apabila ia baik, baiklah seluruh tubuh, ia adalah hati”.

Hati orang mukmin, memang merupakan arsy-Nya (singgasana Allah SWT), karena Allah bersemayam didalam hati orang mukmin sebagaimana firman Allah dalam hadits Qudsi: “Bumi dan langit Ku tidak akan mampu menampung Aku, tetapi hati hamba Ku yang berimanlah yang dapat menampung Ku”

Menurut Imam Ghozali lafdz qalbu bisa ditetapkan untuk dua arti. Pertama, daging yang terdapat dalam dada sebelah kiri dan didalamnya berisi darah hitam. ia adalah sumber roh dan tempat tinggalnya, yang terdapat juga pada hewan dan orang mati. Kedua, ia adalah bisikan Rabbaniyah Ruhaniyah, bisikan inilah yang mengenal Allah SWT dan memahami apa yang tak dapat dijangkau oleh khayalan dan angan-angan, dan itulah hakikat manusia dan dialah yang diseru. Meski kecil dan berada di diri manusia, nyatanya jarang sekali manusia yang mau mawas diri dan intropeksi dengannya. Rasulullah SAW yang pernah menyarankan agar manusia meminta ‘fatwa’ kepada hati nuraninya sendiri (dalam segala persoalan dan keputusan yang akan diambil) ternyata telah banyak yang mengabaikannya. Buktinya maraknya aksi KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) tak ujung berhenti dan menjadi salah satu bukti terkuatnya, mengapa jika jelas-jelas melanggar negara dan agama tetap di tempuhnya?

Nampaknya persoalan hati (hati nurani) memang suatu yang sangat asing bagi manusia, apalagi di era global dewasa ini. Kini sangat jarang orang yang menggunakan hati nuraninya dalam setiap tindakan dan ucapan. Ia menjadi suatu momok yang ditakuti, sebab jika ia menggunakan hatinya, missal jika akan melakukan KKN tentu akan menyebabkan dada nya terasa sakit karena menanggung tekanan mental dan bathin yang ada pada dirinya sendiri. dan itulah sebabnya ia menjadi kunci dari segala aspek terjang manusia.

Seorang ulama pernah memberikan nasihatnya “jangan lupa, kepemimpinan selalu dimulai dari diri sendiri. karena itu, mulailah melakukan perjalanan ke dalam. Yaitu mulai menyelami hati kita masing-masing dan mendeteksi adanya benih-benih penyakit hati dalam hati kita”

Meski kelihatannya sederhana, namun sebenarnya perjalanan kedalam diri (hati) sangat sulit. Mantan sekjen PBB berkata “perjalanan yang paling panjang dan melelahkan adalah perjalanan masuk dalam diri kita sendiri”.

Sungguh orang yang berhasil masuk dan menyelami hatinya sendiri adalah orang-orang yang beruntung, mereka mensucikan diri mereka, mereka menjaga hati mereka, mereka telah melakukan perjalanan spiritual melalui proses alamiah untuk sampai pada hati nurani mereka, dan bertemu dengan Tuhan nya. Jadilah mereka manusia yang tertuntun dengan baik oleh Tuhan nya dalam melewati fase-fase kehidupan didunia ini. Semoga kebaikan dan berkah selalu terlimpah pada kita semua. Amin . Wallahuaalam bisshowab .

Reference :
-Kontemplasi Islam dan Jawa

cheerz .

0

Bekerja Tak Sesuai Kuliah


Menurut pemerintah, sampai tahun lalu terdaftar sekitar 4,12 juta pencari kerja sedangkan lowongan kerja yang tersedia 2,38 juta orang, tetapi yang terisi hanya sekitar 1,62 juta orang, atau 70% dari angka total.
Hal ini dikarenakan mindset yang terbentuk para pelajar atau mahasiswa saat ini setelah saya melakukan survei adalah “Dengan Kuliah Saya Bisa Bekerja”. Tetapi tidak pernah berpikir bahwasanya “Dengan Kuliah saya bisa membangun lapangan pekerjaan” sehingga banyak pengangguran atau bekerja tidak sesuai kuliah.
Ok mari kita renungi makna dan satukan persepsi apa itu “kuliah”; menurut saya kuliah adalah suatu metode untuk membangun kedewasaan mental untuk memecahkan permasalah yang kompleks dimasyarkat dengan keilmuan yang kita peroleh saat kuliah.

Jadi disini ada kata kunci yang kita harus tau dan lakukan saat kuliah. Dengan Kuliah Belajar:
1.      1. membangun kedewasaan mental
2.      2. memecahkan permasalahan
3.      3. Berguna untuk masyarakat
4.      4. Mendalami keilmuan untuk mengiringi ketiga point yang ada diatas.
Sekarang solusinya adalah merubah mindset atau pola pikir mahasiswa bahwasanya kuliah bukan untuk mencari kerja tapi kuliah untuk siap membangun lapangan pekerjaan dan siap sebagai solusi untuk memecahkan masalah bagi masyarakat bukan menambah masalah bagi masyarakat.
Jadi IDEALISME MAHASISWA adalah siapkan diri untuk menjadi pribadi yang membangun angin perubahan dan berkorban  untuk masyarakat.

cah angon

0

Pancasila: "Masih Pantaskah Aku?"

Bismillahirrohmaanirrohim.

Begitu banyak kecaman dan hinaan yang ditujukan kepada Pancasila, seakan tak ada hentinya dari kelompok-kelompok yang menginginkan sebuah perubahan di Indonesia. Kecaman dan hinaan yang menganggap bahwa Pancasila sudah tidak cocok dan kurang relevan lagi untuk digunakan sebagai pegangan bangsa indonesia sehingga mungkin membuat Pancasila gelisah dan bertanya "Masih Pantaskah Aku?".

Momen hari kemerdekaan yang jatuh bulan ramadhan ini, patut kiranya untuk kita renungkan kembali bagaimana makna Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika secara penuh tanpa ada kepentingan dan pengingkaran terhadap sebuah kebenaran.

Suatu ketika kita akan bertanya, kenapa Pancasila bukan Khilafah atau yang lain?
pertanyaan itulah barang kali yang diajukan sekelompok orang yang ragu bahkan sebuah kelompok muslim menganggap bahwa sebagai komunitas muslim terbesar didunia seharusnya menjadi "Negara Islam (Khilafah)" dan benarkah para founding father kita tak memperhatikan masalah itu atau mungkin memang kita menutup mata bagaimana asal mula negara ini diperjuangkan dan didirikan.

Saudaraku sebangsa dan setanah air, ingatkah kita dengan BPUPKI yang bertugas untuk merumuskan dasar negara. Dimana saat persidangan itu belum ada titik temu diantara kalangan islam modernis, nasional dan pesantren tradisional maka dibentuklah dipanitiai oleh 9 orang yang disebut panitia sembilan. Di tengan perdebatan itu, K.H. Wahid Hasyim mencoba untuk menengahi dan mengemukakan kandungan dan perjajian "Piagam Madinah" yang terdiri dari 47 Pasal sehingga suasana sidangpun berlahan mulai menemui titik temu dengan pengambilan lima butir dari 47 pasal Piagam Madinah tersebut dan semua sepakat hasil rapat tersbut dinamakan "Piagam Jakarta"

Lantas kenapa Piagam Madinah sebagai rujukan?
Sejarah mengemukakan bahwa saat K.H Wahid Hasyim sebelum berangkat untuk hadir dalam sidang BPUPKI beliau bertanya kepada K.H Hasyim Asy'ari tentang dasar negara Indonesia yang khawatir dalam sidang tersebut akan muncul benih-benih perpecahan. maka K.H Hasyim Asy'ari memberikan saran dalam menyelesaikan masalah tersebut kita harus mencontoh Nabi Muhammad SAW sembari membuka lembaran demi lembaran buku karangan Ibnu Ishaq tentang "Sirah an-Nabi" (kisah perjalanan Nabi Muhammad) dan pada halaman 119-123 lah tertuju yaitu tentang shohifah madinah yang lebih dikenal Piagam Madinah.
K.H Hasyim Asy'ari yang memang saat itu adalah sosok yang paling berpengaruh dan kharismatik dalam memperjuangkan kemerdekaan bukan hanya sekedar untuk Islam atau NU tapi beliau lebih mengutamakan bangsa Indonesia.
Piagam madinah itu pula membahas Hak Asasi Manusia, Persatuan Seagama, Persatuan segenap warga negara dan hak kewajiban golongan minoritas serta isi dan kandungan piagam madinah sangat relevan dengan situasi bangsa Indonesia dengan keanekaragaman agama dan budaya.

Pengambilan keputusan pancasila sebagai dasar ini pula sudah dibaca dan sudah melalui perenungan yang panjang oleh patih gajah mada dalam kurun waktu yang lama dengan semboyannya "Bhineka Tunggal Ika" (Berbeda-beda namun tetap satu jua).
Ini membuktikan keorisinalitas dalam merenungi dan bertindak oleh para founding father bangsa ini dalam membangun negera kesatuan Indonesia raya guna menciptakan bangsa yang besar dan mertabat untuk para penerusnya tentunya dengan  penuh ketulusan dan pengorbanan sampai titik darah penghabisan.

Sehingga patut kiranya kita mempertanyakan kembali...
Apakah Pancasila yang harus diganti ataukah akhlak dan mental (pola pikir) kita yang harus diganti dalam menyelesaikan permasalahan bangsa ini?

Sebagai penutup dan melalui momen yang penting ini, mari kita bersama-sama untuk menjunjung tinggi sikap toleransi dan bersama-sama memecahkan persoalan bangsa ini tanpa saling menyalahkan dan mudah diadu domba antar putra-putri terbaik Indonesia. Jayalah Bangsaku, Bangsa Indonesia. 

Reference:
- Buku Penakluk Badai
- Sejarah dan Naskah Piagam Madinah.

Cah Angon

0

Info lomba bulan juli - september

1. Indonesia Leadership Camp 2012
http://ajangkompetisi.com/general-competition/indonesia-leadership-camp-ilc-2012#more-6766
2. Lomba Novel dan Puisi Simfoni Cinta
http://ajangkompetisi.com/lomba-tingkat-pelajarmahasiswa/lomba-novel-puisi-simfoni-cinta#more-6757
3. National Business Case Competition 2012
http://nbcc.fe.unpad.ac.id/index.php
DL : 29 Agustus 2012
4. Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam
http://ajangkompetisi.com/photo-competitionlomba-fotophoto-contest/lomba-karya-tulis-ekonomi-islam#more-6698
DL : 3 September 2012
5. Lomba Debat Ekonomi Politik Nasional
http://ajangkompetisi.com/lomba-tingkat-pelajarmahasiswa/lomba-debat-ekonomi-politik-nasional#more-6686
6. Business Cometition dan Lomba Karya Tulis IPB 2012
http://ajangkompetisi.com/general-competition/business-plan-competition-dan-lomba-karya-tulis-ipb-2012
7. INCEPTION 2012, Lomba Inovasi Teknologi
http://ajangkompetisi.com/general-competition/inception-2012-lomba-inovasi-teknologi#more-6774
DL : 13 Oktober
8. Lomba Karya Tulis Ilmiah “Halal is Scientific”
Hassasin2012.wordpress.com
DL : 13 September
9. OSN PERTAMINA 2012
http://ajangkompetisi.com/general-competition/osn-pertamina-2012-olimpiade-matematika-olimpiade-fisika-olimpiade-kimia-olimpiade-biologi-berhadiah-total-rp-3-2-m#more-6753
10. Kompetisi Teknologi Pertanian Tepat Guna (KTPTG) dan Kompetisi Kewirausahaan Mahasiswa Pertanian (KKMP)
11. Pekan Inovasi Mhasiswa Pertnian Indonesia (PIMPI)
Silahkan share dengan tetap mencantumkan sumber.

UKM Forum for Scientific Studies (Forces) IPB | www.forces.lk.ipb.ac.id | Twitter: @forcesipb | FB: Go Scientist

0

Keajaiban angka kita 1-10

Ternyata angka atau bilangan dengan menggunakan bahasa Indonesia memiliki struktur atau pola yang unik dan mungkin tidak akan ditemukan di bangsa lain. Hanya di Indonesia.

Setiap bangsa, negara dan daerah pasti memiliki penyebutan sendiri untuk angka-angka dari satu, dua sampai dengan sepuluh. Misalnya angka tiga kita menyebutnya di Indonesia tapi di negara lain ada yang menyebutnya tri, three, san, tolu dan lain sebagainya.

Bahkan bila ada yang masih ingat angka-angka tersebut dalam bahasa daerah teman-teman masing-masing dari satu sampai sepuluh maka kadang ada angka yang penyebutannya sama dan ada pula yang berbeda dengan Bahasa Indonesia. Mungkin tergantung dari enaknya di lidah atau di telinga.

Langsung saja. Di sini saya bukan mengajarkan Anda berhitung tapi coba perhatikan deretan angka-angka di bawah ini.

1 = Satu
2 = Dua
3 = Tiga
4 = Empat
5 = Lima
6 = Enam
7 = Tujuh
8 = Delapan
9 = Sembilan


Ternyata setiap bilangan mempunyai saudara ditandai dengan huruf awal yang sama. Bila kedua saudara ini dijumlahkan angkanya, maka hasilnya pasti sepuluh. Contohnya Satu dan Sembilan. Mempunyai huruf awal yaitu S dan bila djiumlahkan satu dan sembilan hasilnya adalah sepuluh.

Begitu juga dengan Dua dan Delapan, Tiga dan Tujuh kemudian Empat dan Enam. Terurut sampai dengan angka Lima. Lima dijumlah dengan dirinya sendiri juga hasilnya sepuluh.

Tidak sampai di situ, ternyata huruf awalnya juga punya peranan penting terbentuknya bilangan itu. Misalnya Satu dan Sembilan sama-sama huruf awalnya adalah S yang secara kebetulan berada pada urutan 19 dalam alpabet. Bila angka satu dan sembilan dijumlahkan kemudian dibagi dua untuk mencari rata-ratanya maka hasilnya adalah 5. Bentuk angka 5 sangat identik dengan huruf S. Yang pernah membaca Matematika Alam Semesta, perlu ditambahkan bahwa 19 adalah angka TUHAN.

Kemudian Dua dan Delapan. Huruf awalnya adalah D yang urutan keempat. Bila delapan dibagi dua maka hasilnya adalah empat (pembenaran).

Selanjutnya Empat dan Enam. Huruf awalnya adalah E yang urutan kelima. Lima berada diantara Empat dan Enam (pembenaran lagi).

Sedangkan angka Lima huruf awalnya adalah L. Dimana L digunakan untuk simbol angka lima puluh dalam perhitungan Romawi (pembenaran yang masih nyambung).

Lalu bagaimana dengan Tiga dan Tujuh? Ternyata susah cari pembenarannya. Ditambah, dikurang, dibagi dan dikali ternyata belum juga ketemu. Tiga dikali tujuh hasilnya 21, kurang satu angka dengan huruf T yang urutan ke 20. Tapi simbol V digunakan untuk menunjukkan angka tujuh dalam perhitungan Arabic. Dan V diurutan ke-22.

Ternyata, tidak pakai matematika. Cukup ditulis saja di kertas kosong kemudian pasti bisa ketemu hubungannya. Coba tulis huruf T kecil (t) di sebuah kertas. Kemudian putar kertasnya 180 derajat maka kamu bisa lihat angka tujuh dengan jelas. Lalu bagaimana dengan angka tiga? Juga sama. Tulis huruf T besar di kertas pakai font Times New Roman kemudian putar 90 derajat ke kanan searah jarum jam. Tada…. Kamu pasti bisa lihat angka tiga dengan jelas. Tapi sedikit mancung. (pembenaran yang juga dipaksakan sekali).

Pola unik ini mungkin hanya bisa ditemukan di Indonesia. Lalu bagaimana dengan di Malaysia yang juga memakai bahasa yang sama? Ternyata di Malaysia angka 8 tidak disebut sebagai Delapan tapi Lapan. Jadi pola ini hanya milik Indonesia. Jangan sampai diklaim juga sama mereka.