Pages

Selasa, 26 Maret 2013

Teks Translit Pidato KH.As’ad Syamsul Arifin

(Resume )

KH.As’ad Syamsul merupakan salah satu tokoh dari sejarah berdirinya NU. Pada suatu majlis, KH.As’ad Syamsul bercerita tentang kisah nyata perjalanan dirinya dalam menghubungkan KH.Kholil Bangkalan dengan KH.Hasyim Asyari. Perjalanan tersebut bertujuan untuk menyampaikan isyarat pendirian Jamiyah Ulama, yang sekarang dikenal dengan Nahdlatul Ulama. Awalnya, ± 700 tahun lalu syariat islam masuk ke Indonesia dibawa oleh pelopor-pelopor Rasulullah dengan menganut salah satu dari empat madzhab, khususnya Imam Syafi’i. Islam tersebut yang disebut orang sekarang islam Ahlusunnah Waljamaah. 

Pada tahun 1920, sebanyak 66 Ulama se-Indonesia berkumpul untuk menemui Kyai Muntaha, menantu KH.Kholil. Dalam pertemuan itu, para ulama menyampaikan tentang keresahan akan datangnya kelompok-kelompok yang tidak senang dengan ulama dan kitab-kitab salaf. Para ulama mengadakan musyawarah untuk menghadapai masalah tersebut, mempertahankan ajaran Rasulullah yang sejak awal sudah menjadi panutan. Namun, dari tahun ke tahun belum mendapat kesimpulan dan solusi yang tepat. 

 Tahun 1924, KH.As’ad Syamsul sembuh dari lidah pelat, setelah mendapat Izin dari Allah melalui karomah Kyai Kholil. Kemudian, Beliau diberi amanat oleh Kyai Kholil untuk mengantarkan tongkat ke KH.Hasyim Asyari Jombang, dan diberi bekal saku. Berbagai anggapan dan omongan aneh dari orang-orang yang melihat KH.As’ad selama perjalanan. Namun, beliau tetap tenang dan sabar menjalankan amanat tersebut. Sesampainya di Jombang, KH.Hasyim menanyakan kenapa tongkat ini diantar , KH.As’ad menjawab sesuai apa yang dikatakan oleh Kyai Kholil sebelumnya. Beliau membaca surat Thaha ayat 17-21 yang berisi tentang kisah Nabi Musa dan tongkatnya. KH.Hasyim mengambilnya, dan mengatakan bahwa beliau akan lanjut mendirikan Jamiyah Ulama. 

Tahun 1924 akhir, KH.As’ad dipanggil Kyai Kholil kembali untuk mengantarkan sebuah tasbih ke KH.Hasyim di rumahnya di desa Keras Jombang. KH.As’da diberi saku, dan sampai sekarang saku itu masih utuh, tidak dipakai untuk menunggu buahnya (RahmatNya). Sebelum memberikan ke KH.As’ad, sambil memagang tasbih Kyai Kholil mengucapkan “Ya Jabbar Ya Jabbar Ya Jabbar, Ya Qahhar Ya Qahhar Ya Qahhar”. KH.As’ad meminta tasbih itu dikalungkan dilehernya. Tanggapan aneh dari orang-orang yang melihat KH.As’ad selama perjalanan dibiarkan, beliau berpuasa, berpuasa bicara, makan dan minum. Sesampainya di rumah KH.Hasyim, ditanya kembali kenapa diantarkan tasbih itu, KH.As’ad menjawab sama seperti yang diucap oleh Kyai Kholil. Kemudian Kh.Hasyim dawuh : “Siapa yang berani pada NU akan hancur, siapa yang berani pada ulama akan hancur”. Pada, tahun 1925 Kyai Kholil wafat, banyak orang bertakziyah. Akhirnya pada tahun 1926 bulan Rajab diresmikan Jamiyah Ulama , yang sekarang dikenal Nahdlatul Ulama.

1 komentar:

Amouy mengatakan...

Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.net
arena-domino.org
100% Memuaskan ^-^

Posting Komentar